Joyland adalah
festival musik outdoor yang diadain
selama dua hari, tahun ini digelar di Senayan
Swimming Stadium Park, Sabtu-Minggu (16-17/6). Is Joyland really a land full of joy? Let’s see!
Day 1
Setelah nyari muter-muter Senayan, akhirnya Aku
dan Nadia sampe juga di lokasi Joyland sekitar jam setengah 5 sore. Begitu
masuk area taman, kita langsung bisa liat ada dua panggung, yaitu Panggung
Sulur-Sulur yang kecil dan di-set buat
akustikan, dan Panggung Pohon yang lebih gede. Konsep acaranya lucu banget,
kita kayak piknik di hutan gitu. Oiya, setiap penonton yang dateng juga
langsung dapet majalah dan CD kompilasi Joyland gratis lho! Nggak rugi bayar Rp
50 ribu untuk tiket per harinya.
 |
Dapet majalah dan CD gratis |
Menurut rundown,
Joyland hari pertama dimulai jam 15.45, which
means, kami udah ketinggalan penampilannya The Experience Brothers. Waktu kami dateng, Dialog Dini Hari sebagai penampil kedua
lagi membawakan lagu terakhirnya, Pagi
yang di-medley dengan Oksigen, di Panggung Sulur-Sulur.
 |
Dialog Dini Hari |
Setelah band folks asal Bali itu selesai manggung, penonton langsung jalan ke
Panggung Pohon buat menyaksikan Swimming Elephants. Band Jakarta yang
alirannya mirip-mirip SORE ini
membawakan 5 lagu, salah satunya Night
Park. Selama manggung, beberapa kali
mereka ganti formasi, tiga kali ganti lead
vocal.
 |
Swimming Elephants |
Next, saatnya buat Luky Annash!
Kami langsung lari ke Panggung Sulur-Sulur buat nonton aksi pianis favoritku
ini. Ada 5 lagu juga yang dimainkan adik Eka dan Rully Annash ini, di antaranya Musik, Bahasa, Disturbia, dan cover lagu Street Spirit milik
Radiohead. Seperti biasa Luky Annash tampil cadas namun tetap
dibalut dentingan piano yang indah. Di sela-sela lagu dia kerap melontarkan joke ringan.
 |
Luky Annash |
Kelar Luky
Annash, waktu udah nunjukin jam 6 kurang. Aku dan Nadia yang udah kelaperan
langsung beli makan di stand-stand yang
banyak tersedia di lokasi, dilanjutkan dengan sholat maghrib. Kami
mengikhlaskan nggak nonton penampilan L’alphalpha.
Habis L’alphalpha,
giliran Polyester Embassy yang main
di Panggung Pohon. Band electronic rock
experimental asal Bandung ini menghibur penggemarnya dengan 7 lagu dari
album pertama dan kedua mereka, kayak Fake/Faker,
Air, dan ditutup dengan Polypanic
Rooms.
 |
Polyester Embassy |
|
Lanjut! Penampil berikutnya di Panggung
Sulur-Sulur ini baru pertama kali kutonton, namanya Harlan. Penyanyi yang ternyata adalah manajer Efek Rumah Kaca dan mantan kibordis The Upstairs, CMIIW, ini kocak banget orangnya. Gaya nyanyinya lempeng banget, trus
lirik-lirik lagunya simple, antara
penting dan nggak penting, hahahaha! Ada sekitar 8 lagu yang dia bawain, antara
lain Lalu Ada Sedih dan Jajan Rock.
 |
Harlan |
Berikutnya, ada BRNDLS di Panggung Pohon. Band rock
‘n roll asal Jakarta ini tampil menggila memainkan sekitar 8 lagu, di
antaranya Abrasi, Awas Polizei,
dan puncaknya waktu membawakan Perak.
Next, Bangkutaman udah siap di Panggung Sulur-Sulur. Mereka tampil
interaktif dengan mempersilakan penonton buat request lagu. Sekitar 7 lagu mereka bawakan, pastinya Ode Buat Kota nggak ketinggalan.
 |
BRNDLS |
 |
Bangkutaman |
Jam udah nunjukin pukul 21.30, saatnya buat
penampil terakhir yang paling ditunggu-tunggu, Pure Saturday! Malam itu Iyo cs lebih banyak mainin lagu dari album
keenamnya, Grey, yang baru rilis.
Total ada 10 lagu + 2 lagu encore yang
mereka bawakan dengan asik. Nah, pas penampilan band indie asal Bandung ini, aku dan Nadia berhasil dapet tempat di frontrow, persis di depan mic-nya Iyo! Jadi begitu mereka kelar
main, Nadia langsung nyamber setlist Pure Saturday malam itu dan minta tanda
tangan Iyo dan Arief. Setlist itu
kami persembahkan buat Jaki yang hari itu batal nonton berhubung ayahnya lagi
sakit. Habis itu kami foto bareng deh sama Iyo.
 |
Pure Saturday |
 |
Iyooo! | |
 |
Setlist Pure Saturday |
 |
Iyo - Starin |
Joyland
Festival day one is a wrap! How about the second day? Besok
kusambung lagi yah, hehe.
0 comments:
Post a Comment